Jangan Berharap pada Investor untuk Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh

Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali, mengatakan Pemerintah Aceh harus segera ambil tindakan untuk membangun pabrik minyak goreng di Aceh dengan mengunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tanpa berharap pada investor.
“Kesannya, untuk membangun pabrik minyak goreng di Aceh harapan terkumpul pada investor. Berapa puluh tahun kita bicara, investor, investor, sampai kebelet lidah menyebutnya,” kata Fadhli Ali kepada AJNN, Selasa (22/2/2022) di Banda Aceh.
Fadhli menjelaskan bahwa iklim untuk berinvestasi yang masih carut marut. Menurutnya, Aceh belum menjadi lokasi nyaman dalam investasi. Hal tersebut disebabkan penyelesaian admistrasi atau perizinan yang rumit. Ditambah lagi, dengan biaya keamanan atau kepastian hukum. Pasti akan menghabiskan banyak waktu serta anggaran.
“Berharap pada investor bukannya tidak boleh, boleh boleh saja. Tapi kapan? Tidak jelas kapan tenggang waktu perwujudannya,” kata Fadhli. Ia juga menyarankan, agar Pemerintah Aceh menggunakan dana APBA yang di alokasikan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau PT.
Aceh Selain itu menurut Fadhli Ali, Pemerintah Aceh memiliki saham yang cukup besar pada Bank Aceh Syariah (BAS) dimana Pertengahan 2021 lalu, total aset meningkat 13,05 persen atau Rp 27,3 Triliun. Dengan begitu perusahaan daerah dapat mengajukan permohonan fasilitas kredit pembangunan pabrik minyak goreng dari Bank Aceh.
“Apakah tidak mungkin jika calon investornya itu Bank Aceh, ajukan ya kantor Wali Kota ditambah DPRK Subulussalam. Nanti kita lihat, Bank Aceh Syariah itu bersedia atau tidak jadi investor untuk negerinya?,” ujar Fadhli.
Terakhir Fadhli mengatakan, dari pada menunggu investor dari luar, sudah seharusnya perusahaan daerah sendiri yang mewujudkannya.
Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/fadhli-ali-jangan-berharap-pada-investor-untuk-bangun-pabrik-minyak-goreng-di-aceh/index.html.
No responses yet