Pekan Olahraga Nasionl (PON) Aceh-Sumut: Momentum Emas untuk Meningkatkan Pariwisata Sabang

Pariwisata berperan penting dalam pembangunan ekonomi global karena memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian melalui peningkatan pendapatan (PDRB) dan penciptaan lapangan kerja. Organisasi internasional World Tourism Organization (UNWTO) mempromosikan pariwisata sebagai alat untuk pembangunan berkelanjutan, dimana pariwisata berkontribusi pada tujuan SDGs ke-8 dan ke-12. Tujuan SDGs kedelapan adalah “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi” dengan target 8.9 yaitu “pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal”.
Kemudian Tujuan SDGs kedua belas adalah “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”, dengan sasaran 12.A yaitu “mengembangkan dan mengimplementasikan alat untuk memantau dampak pembangunan berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan, yang menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan budaya dan produk lokal.” Pariwisata yang berkelanjutan memainkan peran penting dalam mencapai SDGs dengan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, menciptakan lapangan kerja yang layak, mempromosikan budaya dan produk lokal, serta memastikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pendekatan pariwisata yang berkelanjutan memastikan bahwa pariwisata dapat menjadi alat yang efektif untuk pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara adalah sebuah perhelatan besar yang tidak hanya berfungsi sebagai ajang kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai magnet untuk menarik perhatian publik dari berbagai penjuru negeri. Kota Sabang, sebagai salah satu destinasi wisata utama di Aceh, memiliki potensi besar untuk mendapatkan manfaat dari momentum ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang berkunjung ke Kota Sabang cenderung turun selama 5 tahun terakhir, dimana jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2019 adalah sebanyak 31.450 orang, tahun 2020 sebanyak 3.180 orang, tahun 2021 sebanyak 784 orang, tahun 2022 sebanyak 2.363 orang, dan tahun 2023 sebanyak 8.240. Sementara jumlah wisatawan nusantara tahun 2019 sebanyak 589.244 orang, tahun 2020 sebanyak 121.265 orang, tahun 2021 sebanyak 77.235 orang, tahun 2022 sebanyak 251.685 orang, dan tahun 2023 sebanyak 253.249 orang. Jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara ke Kota Sabang mengalami penurunan paling signifikan di tahun 2020 dan 2021 akibat adanya pembatasan penerbangan dan pelayaran khususnya keluar negeri pada saat pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan ke Kota Sabang mulai meningkat lagi pada tahun 2022 dan 2023 seiring dengan pemulihan pasca pandemi Covid-19. Namun, jumlah tersebut masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019.
Perekonomian Kota Sabang sempat mengalami kontraksi sebesar 1,29 persen pada tahun 2020, yang merupakan dampak dari penurunan pertumbuhan beberapa sektor. Sektor yang mengalami penurunan paling besar di tahun 2020 adalah penyediaan akomodasi dan makan minum yang terkontraksi sebesar 14,11 persen akibat berkurangnya jumlah wisatawan pada saat Pandemi Covid-19. Perekonomian Kota Sabang perlahan mulai terekspansi namun pertumbuhan tersebut masih lebih kecil dibandingkan sebelum Covid-19, dimana pertumbuhan ekonomi Kota Sabang pada tahun 2019 adalah sebesar 5,87 persen sementara di tahun 2023 sebesar 2,96 persen. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan perhelatan PON Aceh Sumut sebagai ajang promosi pariwisata Kota Sabang untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Sabang melalui efek multiplier yang diciptakan dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
Dampak positif dari PON terhadap pariwisata di Sabang bisa dirasakan dalam berbagai aspek. Selama PON berlangsung, diperkirakan ribuan atlet, ofisial, dan penonton akan datang ke Aceh. Banyak dari mereka akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di sekitar lokasi pertandingan, termasuk Sabang. Kunjungan wisatawan domestik yang meningkat ini akan memberikan suntikan ekonomi yang signifikan bagi sektor pariwisata Sabang. Industri perhotelan, restoran, dan layanan pariwisata lainnya akan mendapatkan keuntungan langsung dari lonjakan jumlah pengunjung. Peningkatan permintaan akan layanan dan produk lokal akan menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan ekonomi masyarakat Sabang. Hal ini juga akan mendorong penduduk lokal untuk lebih berinovasi dalam menawarkan produk dan layanan yang unik dan menarik bagi wisatawan
PON Aceh-Sumut juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi destinasi wisata yang mendapatkan sorotan luas dari media nasional. Berita dan liputan mengenai PON akan memperkenalkan Sabang kepada audiens yang lebih luas. Destinasi wisata seperti Pantai Iboih, Danau Aneuk Laot, dan Tugu Nol Kilometer bisa mendapatkan eksposur lebih besar, menarik minat wisatawan yang mungkin belum pernah mempertimbangkan Sabang sebagai tujuan wisata mereka. Promosi ini akan berdampak jangka panjang, meningkatkan jumlah wisatawan bahkan setelah PON berakhir.
Sektor pariwisata merupakan sektor basis bagi Kota Sabang yang berarti bahwa sektor pariwisata memiliki kekuatan relatif yang tinggi dalam perekonomian Sabang dibandingkan dengan rata-rata nasional atau dibandingkan dengan sektor lain di Sabang itu sendiri. Hal tersebut menandakan bahwa pariwisata memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Sabang dan merupakan salah satu sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kota tersebut.
Aceh pernah memenangkan memenangkan penghargaan Best World Halal Cultural Destination pada tahun 2016 yang merupakan salah satu capaian dari branding pariwisata Aceh, yaitu The Light of Aceh. Branding The Light of Aceh merefleksikan identitas masyarakat Aceh dalam Syariat Islam yang mempertegas posisi pariwisata Aceh sebagai destinasi wisata halal.
Namun sejak pandemi Covid-19, branding pariwisata tersebut meredup seiring dengan menurunnya jumlah wisatawan. PON Aceh Sumut diharapkan menjadi salah satu media promosi branding pariwisata Aceh yang dapat menarik kembali wisatawan untuk berkunjung ke Aceh.
Pemerintah daerah khususnya Kota Sabang hendaknya menyusun strategi dan kebijakan agar momentum PON Aceh Sumut dapat meningkatkan pendapatan daerah dan pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan promosi intensif tentang atraksi pariwisata kota Sabang melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, situs web resmi, iklan cetak, dan promosi di media massa.
Kampanye pemasaran yang kreatif dan menarik dapat menarik perhatian wisatawan dan meningkatkan minat mereka untuk mengunjungi Sabang. Kemudian dengan mengadakan event dan festival pariwisata yang berlangsung selama PON di Sabang, seperti festival budaya, pameran seni, dan konser musik lokal.
Event-event ini dapat menambah daya tarik Sabang sebagai tujuan pariwisata dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan. Selanjutnya pemerintah hendaknya meningkatkan infrastruktur pariwisata seperti jalan, transportasi publik, fasilitas pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang ke Sabang. Infrastruktur yang baik akan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada wisatawan dan mendorong mereka untuk kembali lagi di masa depan.
No responses yet